ibnjaldun.com

Ronan Keating Ungkap Lokasi Boyzone Sepakati Keputusan untuk Hiatus

Ronan Keating. Foto: Instagram/@rokeating

Jakarta, News -

Sudah 30 tahun berlalu sejak Boyzone terbentuk dengan formasi asli Keith Duffy (49), Mikey Graham (51), Ronan Keating (46), Shane Lynch (47), dan mendiang Stephen Gately yang wafat saat masih berusia 33 tahun. 

Memeringati hari jadi Boyzone, Ronan Keating mendatangi Magic Radio di Inggris dan berbincang-bincang dengan Harriet Scott. 

Ronan bercerita tentang masa-masa Boyzone meraih sukses dan berada di puncak popularitas sebagai boyband terbesar era 90-an dengan deretan album yang terjual enam juta eksemplar dan sejumlah lagu yang terjual 7,8 juta eksemplar di Inggris. 

ADVERTISEMENT

Boyzone terbentuk pada tahun 1993 di Irlandia yang berhasil mendunia selama lebih kurang enam tahun hingga akhirnya seluruh anggota mengambil keputusan besar pada tahun 1999. 

"Kami semua memutuskan ingin berhenti sejenak (tahun 1999) karena tekanan yang sangat kuat," kata Ronan kepada Harriet.

"Setelah enam tahun mengikuti jadwal orang lain, kami semua ingin istirahat. Saya ingat saat berada di Belanda melakukan peluncuran pers besar-besaran atau peluncuran album dan kami semua istirahat sebentar," sebutnya. 

"Lalu, kami istirahat dan pergi ke toilet, ini satu-satunya tempat di mana kami memiliki ruang yang jauh dari semua orang dan kami mengobrol, kami mengadakan pertemuan di toilet bahwa kami memutuskan untuk istirahat. Kami berlima menyetujuinya," ungkapnya. 

Ronan kemudian mengakui bahwa perpanjangan waktu istirahat band ini karena keputusannya.


Boyzone mengalami reformasi pada tahun 2007, seperti yang dijelaskan Ronan, masa istirahat grup menjadi lebih panjang karena Ronan mendulang sukses lewat proyek solo.

"Istirahat tersebut menyebabkan perpisahan selama tujuh tahun karena pilihan-pilihan saya. Saya sedang menjalani proyek solo, dan itu sangat penting bagi saya," paparnya. 

Boyzone terus merilis musik setelah kematian mendadak Stephen Gately. Namun, bagi Ronan insiden tersebut sebenarnya adalah akhir dari Boyzone. 

"Bagi saya itu (kematian Stephen) adalah akhir dari Boyzone dan kami mungkin seharusnya berhenti, tapi kami pikir hal yang benar untuk dilakukan adalah meneruskan kenangan Stephen. Bagi saya sebuah kesalahan. Kami tidak pernah merasakan hal yang sama lagi. Selalu terasa seperti ada sesuatu yang hilang," jelasnya. 

Stephen baru berusia 33 tahun ketika dia meninggal pada tahun 2009. Ronan mengakui peristiwa tersebut menyebabkan kehilangan yang besar bagi dirinya yang harus kehilangan rekan dan teman saat masih muda. 

"Apa yang membuat saya sedih dan terluka lebih dari apa pun adalah Stephen memiliki rencana besar dalam kariernya, dia memiliki banyak hal untuk dia nikmati," kenangnya.

"Saya ingat sesuatu yang melekat dalam ingatan saya lebih dari apa pun, Stephen sangat mencintai Disney dan dia sangat bersemangat melihat The Princess and the Frog, dan dia tidak pernah menontonnya. Film itu dirilis beberapa minggu setelah dia meninggal. dan saya tidak bisa menonton film tersebut. Saya masih belum bisa menontonnya sampai hari ini, tidak ada dari kami yang bisa melupakannya tapi setidaknya kami punya lagunya," pungkasnya. 

(syf/syf)
Tonton juga video berikut:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat