ibnjaldun.com

Cerita Sashya Subono Jadi Facial Animator Asal Indonesia di 'KOTPOTA'

Sashya Subono Cerita Sashya Subono Jadi Facial Animator Asal Indonesia di 'KOTPOTA'/Foto: Instagram.com

Jakarta, News -

Sashya Subono menjadi salah satu anak bangsa yang membanggakan Indonesia di kancah dunia perfilman Internasional.

Sang wanita diketahui menjadi facial animator sejumlah film ternama Hollywood mulai dari Hawk Eye, Hulk, Avatar The Way of Water, Gozilla X Kong The New Empire, dan yang terbaru adalah Kingdom of the Planet of the Apes (KOTPOTA).

News sendiri berkesempatan berbincang langsung bersama Sashya Subono melalui percakapan daring pada Kamis (25/4) pagi.

ADVERTISEMENT

Berikut hasil wawancara News bersama Sahsya Subono:

Bisa diceritakan perasaannya saat bergabung menjadi facial animator di film Kingdom of the Planet of the Apes ini dan seperti yang diketahui bahwa Mbak Sahsya sering terlibat dalam film-film ternama dunia?

Sebenarnya, aku itu mengerjakan apa yg diberikan tugas dan aku suka kerja di Weta FX. Jadi aku akan menceritakan bagaimana aku awal aku masuk di Weta FX ya.

Saat itu, aku masih di Jakarta dan aku sambil cek untuk master degree di New Zealand. Beruntung banget aku keterima di Weta FX. Masuk ke Weta FX, awalnya aku dapet Marvel terus aku dikasih tugas Avatar dan aku akhirnya dapat challenge yang semuanya tuh butuh effort.

Jadi, aku menyukai semua pekerjaan dan tugas yang diberikan ke aku. Jadi, untuk animator muda di Indonesia menurut aku jangan pernah gampang putus asa. Memang tak langsung datang apa yang kita mau tapi usaha tak akan mengkhianati hasil.


Apa tantangan yang dihadapi untuk film ini? Karena sebelumnya Mbak Sashya kan memegang film superhero fantasi. Dan ada nggak perbedaannya saat memegang facial animator di film superhero fantasi dan di film Kingdom of the Planet of the Apes?

Mostly the same ya for every project untuk cara pengerjaannya. Berbeda itu di film ini adalah gerakan gimana The Apes gerak dan beliveable, which is film Avatar kemarin kan kayak navi seperti manusia itu challenge terbesar.

Nah ini kan The Apes ini bertingkah seperti yang manusia kerjakan. Aku harus bisa buat gerakan mereka tak salah atau tetap dipercaya karena aku tak mau koneksi viewers terputus karena gerakan The Apes ini dan aku nggak mau penonton terima hasilnya atau feel-nya dengan cara terputus.

Untuk di film ini butuh waktu yang lama di bagian kerjakan shot yang berbicara. It takes longer.

(dis)
Tonton juga video berikut:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat