ibnjaldun.com

Donald Trump Sempat Bingung Lihat Orang Islam Bisa Tersenyum, Kenapa?

U.S. President Donald Trump participates in a roundtable discussion about trade in Duluth, Minnesota, U.S. June 20, 2018. REUTERS/Jonathan Ernst Foto: REUTERS/Jonathan Ernst

Jakarta, News -

Donald Trump Presiden ke-45 Amerika Serikat dikenal sebagai sosok yang tidak bersahabat kepada kaum minoritas, salah satunya adalah umat Islam.

Shamsi Ali seorang Imam besar asal Indonesia yang tinggal di New York, Amerika Serikat, menceritakan pertemuannya dengan Donald Trump beberapa tahun lalu.

Imam Shamsi Ali awalnya memamparkan tentang kekuatan media dalam menggambarkan wajah Islam di dunia kepada Arie Untung dan Fenita Arie melalui kanal YouTube Cerita Untungs.

ADVERTISEMENT

Sang Imam yang sudah tinggal 22 tahun bermukim dan berdakwah di New York kemudian membagikan pengalaman menarik mengenai pertemuannya dengan Donald Trump.

"Waktu itu dia (Donald Trump) diwawancara oleh Fox News. Dia mengatakan bahwa Islam itu ideologi yang berbahaya. Dia bilang orang-orang Islam itu, we have to watch them (harus diawasi). Harus dicurigai kira-kira begitu," urai Imam Shamsi Ali.

Seorang teman Imam Shamsi Ali yang merupakan hip hop mogul populer di industri musik dunia bernama Russel Simmons menghubunginya.

"Teman saya Russel Simmons yang beragama Budha telpon saya, dia tanya apa saya mendengar wawancara Donald Trump? Saya jawab iya saya dengarkan. Dia tanya apa yang akan saya lakukan. Saya jawab I cannot do anything (tidak bisa melakukan apa-apa) karena Donald Trump orang besar, orang kaya, dan punya media," paparnya.

Singkat cerita, Russel Simmons berhasil mempertemukan Donald Trump dengan Imam Shamsi Ali.


Berdasarkan cerita Imam Shamsi Ali, ternyata Donald Trump selama ini memang ingin ketemu dengan seorang Imam.

"Sewaktu ketemu Donald Trump, saya pakai jas dasi. Sewaktu datang, teman (Russel Simmons) saya kan tinggi, Donald Trump juga tinggi, mereka berjabat tangan," kenangnya.

Tampaknya ekspresi wajah Imam Shamsi Ali yang penuh senyum dan ramah membuat Donald Trump bingung sehingga tertawa terbahak-bahak.

"Donald Trump bilang I never imagine to meet a moslem that can smile (saya tak mengira bisa bertemu seorang muslim yang bisa tersenyum)," ucapnya.

Donald Trump, berdasarkan pengakuan Imam Shamsi, selama ini melihat muslim hanya dari televisi yang memperlihatkan umat muslim marah-marah dan berperang.

"Jadi dia tahunya orang Islam suka marah tidak bisa tersenyum," ungkapnya.

Donald Trump Sempat Bingung Lihat Orang Islam Bisa Tersenyum, Kenapa?Foto: Instagram/@imamshamsiali

Namun, Imam Shamsi pun memaparkan pemikiran dan penjelasan betapa kelirunya Donald Trump memiliki pemikiran yang demikian mengenai umat Islam.

Imam Shamsi mengatakan pada Donald Trump bahwa dirinya pun sempat berpikir dia adalah orang yang angkuh berdasarkan acara televisinya bertajuk Apprentice.

"Kalau saya ambil kesimpulan tentang orang yang hebat seperti Anda dari televisi alangkah naif dan salahnya saya. Sama juga seperti Anda mengambil kesimpulan tentang 1,6 miliar manusia dari televisi, alangkah naifnya Anda," jelasnya.

Berdasarkan pengakuan Imam Shamsi, setelah pertemuan itu Donald Trump tidak pernah bertanya lagi soal Islam.

Namun, kala Donald Trump berkampanye (pemilihan presiden), dia sering memberikan pidato yang menyudutkan muslim.

"Rupanya sudah darah dagingnya begitu, antiislam, ya udah antiislam lagi," pungkasnya.

(syf/syf)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat