
Sejarah Kota Tua, Ada Lukisan Raksasa Tersembunyi

Sejarah Kota Tua yang melegenda menjadikan kawasan Kota Tua di Jakarta Barat menjadi salah satu destinasi wisata pilihan banyak orang.
Meski sempat ditutup karena adanya pandemi, wisata yang bergaya Eropa ini masih ramai pengunjung hingga saat ini. Kota tua Jakarta dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Old Batavia).
Sejarah Kota Tua menyebutkan bahwa para pelayar Eropa memberikan julukan "Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" pada abad ke-16.
Julukan ini didapat karena lokasi tempat ini yang strategis dan kaya akan sumber daya yang melimpah sehingga dianggap sebagai pusat perdagangan benua Asia.
Diketahui tempat wisata Kota Tua ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi hingga melintasi wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
Dengan luas yang begitu lebar, tempat wisata ini dipenuhi dengan banyak bangunan yang menceritakan sejarah masa lampau yang terjadi di kawasan Batavia. Berikut rangkuman News mengenai sejarah Kota Tua yang wajib kamu tahu, wisata yang ada di Kota Tua, dan jajanan khas Kota Tua yang wajib kamu coba.
![]() |
Sejarah Kota Tua Jakarta
Sejarah Kota Tua dimulai pada tahun 156 saat Fatahillah ditugaskan oleh Kesultanan Demak untuk melakukan penyerangan ke Pelabuhan Sunda Kelapa yang saat itu dimiliki oleh Kerajaan Pajajaran.
Setelah berhasil direbut dan berganti nama menjadi Jayakarta, pada tahun 1619, pasukan VOC menghancurkan Jayakarta di bawah komando Jan Pieterszoon Coen.
Setelah itu, namanya berganti menjadi Batavia dan pada tahun 1635, wilayah ini meluas hingga ke tepi barat Sungai Ciliwung.
Lalu pada tahun 1650, kawasan Batavia difungsikan sebagai kantor pusat VOC di Hindia Timur dan juga dijadikan sebagai pusat perdagangan di Asia.
Dari sinilah julukan Permata Asia dan julukan Ratu Dari Timur muncul karena saat itu jalur pelayaran juga sudah sampai ke luar negeri.
Tak sampai di situ, sejarah Kota Tua ini juga berlanjut sampai era Perang Dunia ke II. Pada era ini Batavia berganti nama menjadi Jakarta di bawah penjajahan Jepang.
Lalu pada tahun 1972, Ali Sadikin sebagai Gubernur mengeluarkan keputusan untuk menjadikan Kota Tua sebagai situs warisan untuk melindungi sejarah arsitektur dari kawasan tersebut.
Tiap bangunan bersejarah yang ada di sana dapat memberikan kamu pengetahuan sejarah Kota Tua yang pastinya sangat bermanfaat untuk kamu.
Bukan hanya menambah pengetahuan tentang warisan budaya, kamu juga dapat refreshing saat berkunjung ke tempat wisata ini.
Berikut ada 5 wisata Kota Tua Jakarta yang bisa kamu kunjungi.
7 Wisata Kota Tua Jakarta
1. Museum Fatahillah
Museum yang penuh dengan sejarah Kota Tua ini dapat kamu kunjungi dari pukul 8 pagi sampai pukul 3 sore. Hanya dengan Rp2.000 sampai dengan Rp5.000, kamu sudah bisa berkeliling sampai puas di museum bersejarah ini.
Bangunan museum yang didirikan pada tahun 1707 ini bernuansa Belanda karena konstruksinya yang mirip dengan Istana Dam di Amsterdam. Museum ini merupakan bangunan yang dijadikan sebagai Balai Kota pada zaman dulu. Konstruksi bangunan ini memiliki dua sayap di bidang timur dan barat dan konstruksi sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang bawah tanah yang merupakan penjara.
Sejarah Kota Tua dapat kamu amati dengan saksama pada tiap objek yang ditampilkan di dalam museum Fatahillah. Museum ini berisikan replika dan arkeologi peninggalan kerajaan Tarumanegara dan Pajajaran, mebel antik dari abad ke-17 hingga abad ke-19 dengan gaya Eropa, Cina, dan Indonesia.
![]() |
Museum Fatahillah yang menyimpan sejarah Kota Tua yang sangat lengkap ternyata juga tersimpan hal rahasia di dalamnya. Museum Fatahillah ternyata memiliki ruang etnografi yang digunakan untuk menyimpan catatan-catatan etnis.
Ruang Etnografi ini berisikan barang-barang peninggalan yang bernilai. Lukisan besar misterius karya Harijadi juga tersimpan di sini. Lukisan ini menggambarkan kehidupan Batavia tempo dulu yang dibuat pada tahun 1970-an atas prakarsa gubernur Ali Sadikin.
Lukisan yang sangat besar ini menampilkan beberapa masakan besar tempo dulu dengan keragaman etnis pada masa itu. Warna-warni kebudayaan pada masa itu tergambar dengan jelas hingga suasana keragamannya dapat kita rasakan. Namun, lukisan ini belum selesai dikerjakan karena bangunanan museum ini yang dekat dengan daerah pelabuhan saat itu membuat cat tidak bisa menempel dengan maksimal sehingga pengerjaan membutuhkan waktu yang sangat lama.
2. Museum Wayang
Kamu bisa menikmati sejarah Kota Tua melalui penampilan beragam objek bersejarah di museum wayang hanya dengan Rp2.000 sampai dengan Rp5.000 saja. Museum wayang ini buka dari pukul 9 pagi sampai dengan 3 sore.
Salah satu bangunan yang menjadi sejarah Kota Tua ini berdiri di tanah yang dulunya adalah gereja. Konstruksi gedung museum ini dulunya bernama De Oude Hollandsche Kerk (Gereja Lama Belanda) yang pertama kali didirikan pada tahun 1640. Kemudian pada tahun 1732, gereja tersebut berganti nama menjadi De Nieuwe Hollandse Kerk (Gereja Baru Belanda) dan tahun 1808 gereja tersebut runtuh diterpa gempa bumi.
Lalu dibangunlah museum wayang pada 13 Agustus 1975 dengan beberapa arsitektur gereja yang masih tampak pada bangunan museum. Dalam museum ini, kamu bisa melihat berbagai macam jenis wayang dari seluruh Indonesia dan luar negeri seperti dari Republik Rakyat Cina dan Kamboja.
![]() |
Selain menampilkan koleksi 4.000 buah wayang yang terdiri dari wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber, dan gamelan, museum ini juga menampilkan boneka dari mancanegara. Kamu dapat melihat boneka asal Eropa, Thailand, Suriname, Tiongkok, Vietnam, India, dan Kolombia di museum ini.
Pada minggu ke-2 dan ke-3, museum ini mengadakan pagelaran wayang yang bisa kamu nikmati setiap bulannya. Lalu kamu juga dapat menikmati Taman Museum Wayang yang terdapat beberapa batu nisan untuk mengenang beberapa tokoh seperti Gubernur Jenderal Abraham Patras, Gubernur Cornelis Caesar beserta istrinya Anna Ooms, kemudian Maria Caen dan saudara laki-lakinya Anthoni Caen.
3. Kantor Pos
Kantor pos yang merupakan bagian dari sejarah Kota Tua ini masih beroperasi sebagai sarana mengantar surat maupun paket pos, membayar tagihan, dan pajak yang dioperasikan oleh Pos Indonesia. Kantor ini beroperasi dari pukul 8 pagi sampai pukul 7 malam.
Pos ini menjadi kantor pertama yang muncul di Indonesia, yaitu pada 20 Agustus 1746 yang didirikan oleh Gubernur Jenderal G. W. Baron Van Imhoff. Sebelum adanya kantor ini, jalur pos hanya ada di kota-kota tertentu dan paket pos diletakkan di Stadsherberg atau Gedung Penginapan Kota sehingga pemiliknya harus melakukan pengecekan secara berkala mengenai surat atau paket yang akan datang.
4. Toko Merah
Bangunan merah yang ada di kawasan Kota Tua ini memiliki area seluas 2.455 meter persegi dengan tiga gedung yang menyatu. Bangunan ini dulunya adalah rumah dari Willem Baron van Imhoff yang menjadi Gubernur Jenderal East India Company pada tahun 1743-1750.
Toko merah menjadi saksi bisu salah satu kejadian yang menjadi sejarah Kota Tua. Peristiwa Geger Pacinan pada tahun 1740 membuat banyak mayat bertebaran di Kali Besar hingga permukaan air berubah warna menjadi merah. Peristiwa itu sering dikaitkan dengan Toko Merah.
Hingga pada tahun 1990 Toko Merah dijadikan sebagai Bangunan Cagar Budaya dan pada tahun 2012 bangunan ini dijadikan sebagai gedung serbaguna yang berfungsi sebagai tempat konferensi dan pameran.
Kamu bisa mengunjungi salah satu wisata yang penuh sejarah ini dari pukul 8 pagi sampai 10 malam. Bangunan Toko Merah ini berada dekat sungai Ciliwung.
Baca Juga : 5 Tanda yang Bikin Kamu Sah Jadi Remaja Jompo |
5. Cafe Batavia
Kafe yang menjadi ikon kolonial yang menghadap ke alun-alun Taman Fatahillah ini merupakan bangunan tertua kedua di wilayah tersebut setelah Museum Fatahillah. Kafe ini berkonsep vintage dan old-school yang akan membawa kamu menjelajah zaman Batavia dahulu. Konsep ini akan mengingatkan kamu dengan sejarah Kota Tua karena arsitekturnya masih kental dengan nuansa Belanda. Karena ke-estetikannya, Cafe Batavia ini sering dijadikan sebagai latar belakang untuk foto pre-wedding.
Hidangan yang disajikan juga beragam dan lezat dengan kisaran harga Rp20.000 sampai Rp200.000. Kamu bisa mampir ke Cafe Batavia ini pada pukul 7 pagi hingga pukul 9 malam.
6. Museum Seni Rupa dan Keramik
Kamu bisa menikmati tempat wisata edukasi ini hanya dengan Rp5.000 saja. Museum ini menampilkan koleksi seniman-seniman Indonesia karya 1800-an sampai saat ini.
Museum yang buka pada hari Selasa-Minggu pukul 9 pagi sampai 3 sore ini juga menyediakan kelas pembuatan gerabah, teknik pinching (pijit), roda putar, dan cetak. Fasilitas di dalamnya juga lengkap dengan toko suvenir dengan harga yang terjangkau untuk dijadikan oleh-oleh bagi pengunjung luar kota maupun luar negeri.
![]() |
7. Museum Magic Art 3D
Bukan hanya menampilkan objek sejarah Kota Tua, ternyata tempat wisata ini juga punya museum seni tiga dimensi yang menampilkan karya-karya unik. Untuk berkunjung ke museum ini, kamu perlu mengeluarkan uang yang lebih banyak daripada destinasi-destinasi yang lain. Untuk orang dewasa, akan dikenakan biaya Rp60.000 sampai dengan Rp80.000 dan untuk anak-anak akan dikenakan biaya Rp40.000 sampai dengan Rp50.000.
Meski lebih mahal daripada yang lain, museum ini menampilkan lukisan yang akan membawa kamu pengalaman yang baru. Di dalamnya terdapat berbagai lukisan tiga dimensi sehingga dapat memanjakan mata kamu. Museum ini terdiri dari tujuh zona yang antara lain adalah Zona lukisan, Satwa, Lautan, Rutinitas, Dinosaurus, Petualangan, sampai Horor. Menarik, bukan?
Jajanan Khas Kota Tua Jakarta
Sejarah Kota Tua yang kental membuat wilayah tempat wisata ini dipenuhi dengan kuliner yang khas dan legendaris. Berikut rekomendasi jajanan yang wajib kamu cobain saat kamu di Kota Tua.
![]() |
1. Kerak telor
Jajanan asal Betawi ini sangat mudah untuk kita jumpai saat mengunjungi Kota Tua. Makanan legendaris ini terbuat dari beras ketan putih, telur, ebi dan bawang goreng yang dilengkapi dengan beberapa bumbu. Kamu bisa menikmati jajanan ini dengan harga Rp2.000-an saja.
![]() |
2. Es selendang mayang
Jajanan ini punya nama yang unik, bukan? Setelah lelah mengelilingi Kota Tua, kamu wajib coba es selendang mayang untuk mengusir rasa haus kamu. Dibuat dari potongan tepung hunkwe warna-warni yang dipadukan dengan kuah santan, air gula, dan juga es batu, es ini segar sekali untuk kamu minum pas lagi panas-panasnya. Es selendang mayang dibanderol dengan harga Rp10.000 untuk satu gelas.
![]() |
3. Kue ape
Kue ape adalah makanan berbahan dasar tepung beras, santan, gula, vanili dan air daun suji. Ketika mencoba kue ini, lidah kamu akan dimanjakan dengan kombinasi renyahnya pinggiran kue dan kelembutan bagian tengah kue yang bikin kamu ketagihan. Kue ape memiliki kisaran harga Rp1.000 sampai dengan Rp2.000 saja perbuah.
![]() |
4. Kue pancong
Makanan khas Betawi yang punya cita rasa manis gurih ini terbuat dari tepung beras, santan, dan kelapa parut. Jajanan ini juga bisa bikin kamu kenyang seharian karena biasanya dalam satu porsi terdiri dari 4-6 kue pancong. Kamu bisa dapatkan kue pancong ini dengan harga Rp10.000-an untuk satu porsi.
![]() |
5. Taoge goreng
Nah, jajanan ini termasuk jajanan yang bisa bikin kamu kenyang. Makanan ini berisi tauge dan mie kuning yang dicampur dengan kucai yang ditumis. Lalu kamu juga bisa tambahkan lontong, tauco, dan oncom dalam campuran tersebut. Hanya dengan Rp20.000/porsi kamu pasti akan dibuat ketagihan.
Berikut rangkuman News mengenai Kota Tua dari mulai sejarah Kota Tua, tempat wisata di dalamnya, sampai dengan makanan khas dan legendaris Kota Tua yang bisa kamu nikmati saat berkunjung ke sana.
(Nabila Sahma/and)Terkini Lainnya
Jejak Pengusaha Yahudi di Indonesia, Pernah Sumpah Serapah Ingin Kuasai Jakarta
Rabu, 22 Nov 2023 20:15 WIBMenanti Hujan Bilas Polusi Udara Jakarta
Senin, 14 Aug 2023 15:15 WIBBegini Cara Buat Efek Kungfu AI yang Viral di TikTok
Selasa, 04 Feb 2025 23:00 WIBLangkah Pertama Memulai Bisnis di Tengah Kondisi Ekonomi yang Menurun
Selasa, 04 Feb 2025 20:45 WIBCara Buat Video Hailuo AI Kungfu yang Viral di Medsos
Selasa, 04 Feb 2025 16:45 WIB