ibnjaldun.com

Deretan Tamu Undangan di Pemakaman Ratu Elizabeth II, Ada Putin?

Britain's Queen Elizabeth II, wearing the Imperial Crown, walks in procession through The Royal Gallery on her way to give her speech during the ceremonial state opening of Parliament in London 13 November 2002. WPA POOL Foto: AFP via Getty Images/ADRIAN DENNIS

Jakarta, News -

Jenazah Ratu Elizabeth II saat ini sudah berada di Gereja Westminster Abbey, London dan akan dimakamkan pada Senin (19/9) mendatang.

Prosesi pemakaman yang panjang pun akan dimulai dengan kebaktian di Westminster Abbey dengan iring-iringan serta prosesi militer di London dan dilanjutkan dengan upacara keluarga di kapel di Kastil Windsor.

Pemakaman Ratu Elizabeth II akan menjadi salah satu pertemuan bangsawan serta politisi terbesar yang digelar di Inggris selama beberapa dekade.

ADVERTISEMENT

Kerajaan Inggris pun telah menyebar undangan kepada para petinggi negara dan pejabat.

Setidaknya ada 500 tamu undangan yang akan hadir dalam pemakaman Ratu Elizabeth II tersebut.

Para tamu tersebut adalah seluruh anggota keluarga kerajaan di seluruh Eropa, seperti Raja Belgia Philippe dan Ratu Mathilde, Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima, Putri Beatrix, hingga Raja Felipe dan Ratu Letizia.

Selain itu sejumlah pemimpin negara dunia juga akan hadir, seperti Joe Biden dan Jill Biden, Obama dan Michelle Obama, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, hingga Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier, Presiden Italia Sergio Mattarella, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol, Presiden Brasil Jair Bolsonaro, Kaisar Jepang Naruhito, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, hingga Presiden Prancis Emmanuel Macron juga telah mengkonfirmasi kehadiran mereka.


Di antara pada daftar tamu, tidak ada perwakilan dari Rusia, Belarusia, dan Myanmar yang diundang.

Mengutip dari BBC, hubungan diplomatik antara Inggris dan Rusia telah rusak sejak serangan Rusia ke Ukrania.

Sementara itu, Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko diketahui merupakan salah satu sekutu dekat Putin.

Adapun Myanmar, negara Inggris diketahui mengurangi kehadiran diplomatiknya sejak kudeta militer pada Februari 2021.

(dis/and)
Tonton juga video berikut:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat