ibnjaldun.com

Jangan Anggap Remeh, Ini Bahaya Cedera Leher yang Dialami Lesti Kejora

Lesti Kejora Foto: instagram.com/lestykejora

Jakarta, News -

Tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh Rizky Billar terhadap Lesti Kejora menyebabkan sang istri mengalami sejumlah cedera.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan membeberkan kondisi Lesti akibat tindak KDRT Billar pada Rabu (5/10).

Zulpan menjelaskan bahwa Lesti mengalami pergeseran tulang di bagian leher setelah Billar mencekiknya di kamar mandi.

ADVERTISEMENT

"Di leher itu, seperti yang saya jelaskan di awal, lehernya, kan, dicekik dan (Lesti) kemudian dibanting ke kasur, tangan ditarik (saat dipaksa) ke kamar mandi, dan kemudian dibanting di kamar mandi. Akibat bantingan di kamar mandi itulah lehernya digips," ungkap Zulpan dilansir dari Detikcom pada Rabu (5/10).

IKUTI QUIZ

Zulpan menyatakan bahwa informasi soal luka-luka yang dialami Lesti itu berasal dari keterangan rumah sakit.

Lesti Kejora alami luka di bagian leher sehingga harus di-gips akibat dugaan KDRT suaminya, Rizky BillarLesti Kejora alami luka di bagian leher sehingga harus di-gips akibat dugaan KDRT suaminya, Rizky Billar/ Foto: (Foto: dok. Istimewa)

Cedera pada bagian leher seperti yang dialami Lesti tidak bisa dianggap sepele karena dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan.

Melansir dari berbagai sumber, berikut bahaya kesehatan akibat cedera pada bagian leher:

1. Sindrom Kelelahan Kronis

Pergeseran leher seperti yang Lesti Kejora alami menyebabkan tulang leher bagian belakang tidak sejajar.


Hal ini bisa memengaruhi fungsi batang otak, sehingga penderitanya dapat mengalami sindrom kelelahan kronis atau chronic fatigue syndrome.

Mengutip laman Upper Cervical Health Center, sindrom kelelahan kronis akan memberikan efek negatif terhadap kualitas hidup pasien.

Gejala yang muncul dapat berupa kelelahan ekstrem, nyeri otot, nyeri sendi tanpa adanya bengkak, masalah konsentrasi dan memori, sakit tenggorokan, sakit kepala, hingga gangguan pola tidur.

2. Nyeri Leher Kronis

Gejala paling umum yang dialami seorang pasien dengan cedera leher adalah nyeri kronis. Mereka merasakan nyeri, kelemahan, dan kaku.

Kaku pada leher akan membatasi pergerakan leher. Biasanya, pasien tidak hanya merasa kaku dan nyeri di bagian leher, tetapi juga pundak hingga lengan.

3. Gerak Leher Terbatas

Cedera leher, apalagi pergeseran leher seperti Lesti Kejora, dapat menyebabkan keterbatasan rentang gerak leher secara permanen.

Seseorang dengan cedera leher tidak bisa menggerakkan leher secara bebas seperti biasa. Misalnya, tidak dapat menoleh, kesulitan saat memiringkan kepala, atau gerakan sederhana lainnya.

Sebagian kasus keterbatasan gerak leher ini ada yang dapat ditangani, tetapi beberapa kasus serupa terjadi secara permanen.

4. Kelumpuhan

Akibat paling fatal dari cedera leher adalah kelumpuhan. Leher merupakan bagian tubuh yang menghubungkan otak dengan saraf tulang belakang dan menjadi sarana pertukaran informasi antara otak dan tubuh.

Bila terjadi cedera pada leher, informasi atau pesan dari otak menuju tubuh tidak bisa tersampaikan, begitu juga sebaliknya.

Maka, cedera pada leher bisa mengakibatkan seseorang mengalami kelumpuhan parsial (sebagian) atau keseluruhan.

(KHS/and)
Tonton juga video berikut:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat