ibnjaldun.com

Makna Surat Al Isra yang Bikin Davina Karamoy Masuk Islam

Ilustrasi Al Quran Makna Surat Al Isra yang Bikin Davina Karamoy Masuk Islam dan Pindah Agama/Foto: Photo by Malik Shibly on Unsplash

Jakarta, News -

Davina Karamoy saat ini tengah naik daun berkat perannya di film Ipar Adalah Maut.

Kehidupan pribadi, termasuk perjalanan spiritual Davina sebelum menjadi mualaf pun ikut disorot.

Dalam sebuah wawancaranya, Davina mengaku memutuskan untuk mualaf setelah tergerak membaca surat Al Isra ketika sakit demam tinggi.

ADVERTISEMENT

"Saat aku sakit, aku masih nonis (Non-Islam). Mama kasih aku surat Al Isra ayat 44-48. Sedangkan aku belum bisa baca (huruf) Arab atau apa pun. Panas aku saat itu 41 derajat, aku enggak bisa makan dan lain-lain, benar-benar lemas," kata Davina.

"Kata mama Al Isra surat benteng, jadi aku ikuti dan baca latinnya saja," jelasnya.

Lalu, apa makna surat Al Isra yang dibaca Davina Karmoy hingga membuatnya tergerak untuk menjadi mualaf?

Bacaan Surat Al Isra Ayat 44 hingga 48

Surat Al Isra merupakan surat yang terdiri dari 111 ayat yang memiliki arti perjalanan di malam hari.

Surat ini termasuk dalam golongan surat Makkiyyah atau yang diturunkan di Makkah.


Penamaan surat ini diambil dari permulaan ayatnya yang menjelaskan kejadian Isra Mi'raj yang dialami oleh Nabi Muhammad saw.

Sementara untuk makna dalam ayat 44 hingga 48 surat Al Isra yang dibaca Davina Karamoy, secara khusus menjelaskan tentang kebesaran Allah Swt.

Dikutip dari NU Online, dalam empat ayat ini Allah Swt. secara khusus menjelaskan terkait kaum musyrik yang tidak memperoleh manfaat dari kehadiran Al-Qur'an.

Terkait dengan ini, Allah berfirman kepada Nabi, "Dan apabila engkau, wahai Nabi Muhammad membaca Al-Qur'an yang merupakan petunjuk bagi sekalian manusia, niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat suatu dinding yang tertutup, yang menjadi penghalang bagi mereka di dalam memahami tuntunan Al-Qur'an."

Allah Swt. kemudian memerintahkan Rasulullah saw. agar memperhatikan bagaimana kaum musyrikin membuat perumpamaan bagi dirinya, seperti mengatakan bahwa beliau gila, penyair, kena sihir, dan sebagainya.

Berikut surat Al Isra ayat 44 hingga 48:

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمٰوٰتُ السَّبْعُ وَالْاَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّۗ وَاِنْ مِّنْ شَيْءٍ اِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهٖ وَلٰكِنْ لَّا تَفْقَهُوْنَ تَسْبِيْحَهُمْۗ اِنَّهٗ كَانَ حَلِيْمًا غَفُوْرًا

Arab-Latin: Tusabbiḫu lahus-samâwâtus-sab'u wal-ardlu wa man fîhinn, wa im min syai'in illâ yusabbiḫu biḫamdihî wa lâkil lâ tafqahûna tasbîḫahum, innahû kâna ḫalîman ghafûrâ.

Artinya: Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya senantiasa bertasbih kepada Allah. Tidak ada sesuatu pun, kecuali senantiasa bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.

وَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ حِجَابًا مَّسْتُوْرًاۙ

Arab-Latin: Wa idzâ qara'tal-qur'âna ja'alnâ bainaka wa bainalladzîna lâ yu'minûna bil-âkhirati ḫijâbam mastûrâ

Artinya: Apabila engkau (Nabi Muhammad) membaca Al-Qur'an, Kami adakan suatu tabir yang tertutup antara engkau dan orang-orang yang tidak beriman pada kehidupan akhirat.

وَّجَعَلْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ اَكِنَّةً اَنْ يَّفْقَهُوْهُ وَفِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرًاۗ وَاِذَا ذَكَرْتَ رَبَّكَ فِى الْقُرْاٰنِ وَحْدَهٗ وَلَّوْا عَلٰٓى اَدْبَارِهِمْ نُفُوْرًا

Arab-Latin: Wa ja'alnâ 'alâ qulûbihim akinnatan ay yafqahûhu wa fî âdzânihim waqrâ, wa idzâ dzakarta rabbaka fil-qur'âni waḫdahû wallau 'alâ adbârihim nufûrâ.

Artinya: Kami jadikan di atas hati mereka penutup-penutup (sesuai dengan kehendak dan sikap mereka) sehingga mereka tidak memahaminya dan di telinga mereka ada penyumbat (sehingga tidak mendengarnya). Apabila engkau menyebut (nama) Tuhanmu saja dalam Al-Qur'an, mereka berpaling ke belakang melarikan diri (karena benci).

نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَا يَسْتَمِعُوْنَ بِهٖٓ اِذْ يَسْتَمِعُوْنَ اِلَيْكَ وَاِذْ هُمْ نَجْوٰٓى اِذْ يَقُوْلُ الظّٰلِمُوْنَ اِنْ تَتَّبِعُوْنَ اِلَّا رَجُلًا مَّسْحُوْرًا

Arab-Latin: Naḫnu a'lamu bimâ yastami'ûna bihî idz yastami'ûna ilaika wa idz hum najwâ idz yaqûludh-dhâlimûna in tattabi'ûna illâ rajulam mas-ḫûrâ.

Artinya: Kami lebih tahu bagaimana (sikap) mereka mendengarkan (Al-Qur'an) saat mereka mendengarkan engkau (Nabi Muhammad) dan berbisik-bisik (sesama mereka) ketika orang-orang zalim itu berkata, "Kamu tidak mengikuti (siapa pun), kecuali seorang laki-laki yang kena sihir."

اُنْظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوْا لَكَ الْاَمْثَالَ فَضَلُّوْا فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ سَبِيْلًا

Arab-Latin: Undhur kaifa dlarabû lakal-amtsâla fa dlallû fa lâ yastathî'ûna sabîlâ.

Artinya: Perhatikanlah (Nabi Muhammad) bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan (yang buruk) tentang engkau! Maka, sesatlah mereka sehingga tidak sanggup (mendapatkan) jalan (untuk menentang kerasulanmu).

(dia/and)
Tonton juga video berikut:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat