ibnjaldun.com

Mengenal Proses Kremasi dan Tata Caranya

Ilustrasi Kremasi Mengenal Proses Kremasi dan Tata Caranya /Foto: Image by Sketchepedia on Freepik

  • Apa Itu Kremasi?
  • Sejarah Kremasi
  • Tata Cara Kremasi yang Benar
Jakarta, News -

Proses kremasi Dali Wassink suami Jennifer Coppen masih menjadi sorotan publik.

Hal itu mengingat sosok Dali Wassink sudah menjadi mualaf sebelum menikahi Jennifer Coppen pada Oktober 2023.

Prosesi jenazah Dali Wassink yang dikremasi itu membuat publik ingin mengulik lebih jauh mengenai prosesi pemakaman tersebut.

ADVERTISEMENT

Simak ulasannya di bawah ini.

Apa Itu Kremasi?

Kremasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai pembakaran mayat sehingga menjadi abu yang disebut pengabuan.

Kata kremasi sendiri diambil dari bahasa Inggris 'cremate' yang muncul di akhir abad ke-19 dengan arti bakar.

Proses kremasi rata-rata meninggalkan 2,4 kg sisa mayat yang dikenal sebagai abu meski nggak semua bagian tubuh mayat berubah menjadi abu.

Hal itu lantaran ada sejumlah fragmen mineral tulang yang tak terbakar hingga biasanya digiling menjadi bubuk. Sisa bubuk itu nggak akan dikubur karena menimbulkan risiko kesehatan dan dikebumikan di situs peringatan, maupun disebar dengan berbagai cara.


Sejarah Kremasi

Tradisi Kremasi ini pertama kali diperkenalkan oleh orang Yunani awal tahun 1000 sebelum Masehi yang menjadi bagian integral dari kebiasaan penguburan yang rumit.

Proses kremasi diadopsi dari korban perang yang terbunuh di wilayah asing. Para korban perang itu dibakar dan abunya dikumpulkan untuk dikirim ke tempat asal untuk dimakamkan.

Seiring perkembangan zaman, praktik ini sempat dilarang karena Gereja Kristen percaya soal kebangkitan Hari Akhir. Tahun 1963, Paus memperbolehkan praktik pembakaran mayat lagi untuk umat Katolik dan pastor diperbolehkan mengiringi proses kremasi.

Tata Cara Kremasi yang Benar

Keputusan melakukan prosesi kremasi harus melewati beberapa proses yang dilakukan keluarga.

Simak tata cara kremasi yang baik dan benar di bawah ini:

1. Identifikasi Jenazah

Langkah pertama adalah keluarga secara sadar memberi izin kepada pengurus yang mengurusi soal kremasi.

Keluarga harus melengkapi dokumen formulir untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam mengambil sisa abu juga jenis wadah yang digunakan.

Adapun prosedur identifikasi jasad yang melibatkan anggota keluarga untuk mengonfirmasi identitas dan jenazah diberi tag ID bahan logam di badan demi mencegah kekeliruan identitas.

2. Perlakuan Khusus

Setelah proses identifikasi jasad serta pemberian otoritas penuh dari keluarga selesai, jenazah akan dimandikan, dibersihkan termasuk melepas perhiasan yang menempel, juga dikenakan pakaian yang rapi.

Jenazah tidak akan dibalsem kecuali ada permintaan khusus dari pihak keluarga.

3. Masuk ke Ruang Kremasi

Jenazah yang sudah siap akan dimasukkan ke dalam ruang kremasi dengan suhu antara 760 hingga 1000 derajat celcius.

Suhu tersebut membantu mereduksi tubuh menjadi elemen dasar dan fragmen tulang kering.

Jenazah akan ditempatkan di peti mati di mana peti tersebut akan ikut dibakar dengan jenazah yang ada di dalamnya.

Proses tersebut akan memakan waktu antara 1,5 jam hingga 3 jam.

Abu Kremasi Dibawa ke Mana?

Setelah proses kremasi selesai, penempatan abu kremasi akan dikumpulkan dalam baki di mana sisa residu dari jazad yang masih tersisa di bilik akan dibersihkan setelah ruangan kremasi mendingin suhunya.

Selanjutnya, abu ditempatkan tempat khusus untuk diserahkan ke pihak keluarga.

(dis/fik)
Tonton juga video berikut:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat