
Apakah Bedong Wajib Digunakan Pada Bayi? Ini Faktanya

Mitos dan fakta soal pemakaian bedong pada anak dikupas tuntas lewat sesi sharing di rangkaian acara BundaFest yang digelar di Lotte Mall Jakarta, Minggu (8/12). Lewat sesi ini, dokter ortopedi anak mengupas tuntas soal fakta dan mitos penggunaan bedong pada anak.
Penggunaan bedong menurut dr. Muhammad Deryl Ivansyah, Sp.OT (K) merupakan mitos yang sering dibahas oleh para ibu. Hal ini karena penggunaan bedong disebut-sebut harus dilakukan agar kaki anak bisa lurus.
"Hal ini adalah mitos. Faktanya, bedong malah berisiko menimbulkan gangguan pada panggul anak," kata dr. Deryl.
Ia pun menambahkan bahwa ada tata cara penggunaan bedong yang aman bagi bayi. Ia menjelaskan, bedong yang dipakaikan tidak boleh terlalu ketat di bagian panggul anak, serta tungkai kaki anak baiknya dibiarkan bergerak bebas.
"Ada cara yang aman, dibungkusnya jangan terlalu ketat di bagian panggul agar kaki dan lutut bebas bergerak. Supaya nyaman dan hangat, tapi jangan terlalu keras sampai bentuknya kayak lontong," kata dr. Deryl.
Tak hanya soal bedong, dr. Deryl juga mengupas tuntas soal bentuk kaki O dan X pada anak. Ia menyebut bahwa bentuk kaki O maupun X tidak semua bermasalah pada anak, bahkan kaki berbentuk O bersifat normal pada anak hingga usia 2 tahun.
Jika orang tua khawatir, pengecekan bentuk O pada kaki anak bisa dilakukan dengan menempatkan kepalan tangan orang dewasa di antara kaki anak. Jika jarak terlalu lebar, orang tua bisa melakukan konsultasi dengan dokter ortopedi anak.
"Bentuk kaki O dan X pada anak bisa dilihat sejak lahir. Pada dasarnya bayi dalam kandungan berada dalam posisi meringkuk, dan hampir 90% bayi saat lahir kakinya pasti berbentuk O," tutur dr. Deryl.
Lewat rangkaian acara BundaFest yang digelar oleh HaiBunda, orang tua bisa mendapatkan berbagai ilmu soal parenting. Acara yang digelar pada 6-8 Desember 2024 ini menghadirkan aktivitas orang tua dan anak, hingga berbagi ilmu seperti tumbuh kembang anak, persiapan persalinan bagi ibu, hingga tata cara pemberian ASI bagi bayi.
(Arundati Swastika/fik)