
Reaksi MUI soal Aliran Sesat yang Ramai di Media Sosial: Literasi Itu Penting

Media sosial sebagai sebuah ruang interaksi sering disalahgunakan untuk tujuan yang tak baik, bahkan menjadi ladang subur bagi penyebaran ajaran sesat di wilayah Jawa Barat. Daya tarik konten dan kemudahan akses disebut menjadi alasan masyarakat bisa terjebak dalam doktrin melenceng.
Fenomena ini kemudian menjadi perhatian khusus Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang mengungkap bahwa media sosial sudah sering dimanfaatkan oleh kelompok ajaran sesat untuk menjaring pengikut secara masif tanpa terkendali.
"Soal medsos, ya, ini banyak suka aliran sesat menggunakan medsos dan pengikutnya tertarik sehingga dia langsung gabung saja. Makanya literasi media sosial juga penting," kata Sekretaris MUI Jawa Barat, Rafani Achyar beberapa waktu lalu, dilansir dari detikJabar, Senin (13/1).
Salah satu ajaran sesat yang saat ini berada dalam pantauan MUI adalah pengajian Saeful Karim, seorang dosen UPI yang aktif memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan ajarannya hingga Panji Gumilang, pimpinan Ponpes AL-Zaytun.
Menurut Rafani, penggunaan media sosial sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran sesat biasanya terjadi di wilayah perkotaan. Sementara untuk wilayah pedesaan, penyebaran ajaran sesat ini masih dilakukan dengan metode tradisional.
Oleh karena itu, Rafani kemudian mengharapkan adanya peran aktif dari pemerintah untuk meningkatkan literasi media sosial. Hal ini menurutnya akan menjadi kunci untuk mencegah masyarakat terjerumus ke dalam ajaran sesat.
"Pengikutnya tertarik karena konten di media sosial. Mereka langsung mendalami lebih jauh," pungkas Rafani Achyar.
(Arundati Swastika/and)
Terkini Lainnya
Pesan MUI untuk Karyawan yang Masih Kerja di Perusahaan Pro Israel: Intinya...
Sabtu, 18 Nov 2023 11:30 WIBMuncul Aliran Sesat 'Bab Kesucian', Pengikut Dilarang Salat hingga Makan Ikan
Rabu, 04 Jan 2023 09:00 WIBMUI, PBNU, dan IMM Sepakat soal Running Text Adzan Maghrib Saat Misa Paus
Kamis, 05 Sep 2024 10:00 WIB01:29
MUI Tak Masalah Tayangan Azan Diganti Teks Berjalan Paus Fransiskus
Kamis, 05 Sep 2024 06:00 WIBReaksi MUI soal Dokter di RS Medistra Dilarang Pakai Hijab
Senin, 02 Sep 2024 20:15 WIB