Samakan Wanita dengan Hewan, PM Israel Tuai Kecaman

Samakan Wanita dengan Hewan, PM Israel Tuai Kecaman / Foto: Dok. Anadolu Agency

Jakarta, News -

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang menjadi sorotan masyarakat dunia.

Netanyahu diketahui membuat kesalahan dalam pemilihan kata saat menyebutkan kaum perempuan seolah-olah sebagai hewan yang memiliki hak.

Pernyataan itu disampaikan oleh PM Israel saat peringatan Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan hari Senin (23/11).

"Wanita bukan milik Anda, wanita bukanlah hewan yang dapat Anda pukul. Dan hari ini kami mengatakan Anda juga tidak boleh memukul hewan. Kami memahami (hewan) memiliki wawasan dan ada kecerdasan dan ada kognisi dan hewan memiliki perasaan." ujar Netanyahu dilansir dari Time of Israel.

Pidato Netanyahu berlanjut mengenai isu kekerasan pada wanita. Sang PM semakin menuai kecaman usai secara terang-terangan menempatkan wanita sama seperti hewan.

"Jadi, jika kita berbelas kasih terhadap binatang - wanita adalah binatang. Anak-anak adalah binatang. Hewan yang memiliki hak," jelasnya.

Sontak, ucapan Netanyahu tersebut langsung menuai berbagai kecaman dari masyarakat di seluruh dunia, mereka tidak terima kaum perempuan disamakan dengan hewan.

Banyak mendapatkan kritikan, Kantor Perdana Menteri langsung merilis pernyataan untuk memberikan klarifikasi. Mereka menegaskan bahwa Netanyahu hanya memberikan contoh dan tidak bermaksud untuk menyamakan wanita dengan hewan.

"Perdana Menteri Netanyahu yang berbicara dari lubuk hatinya hari ini tentang hak-hak perempuan dan menentang setiap pelanggarannya, hanya memberikan contoh pelecehan di sebagian kecil pidatonya,"

"Ketika dia juga berbicara tentang bahaya pada hewan, tetapi sama sekali tidak dimaksudkan untuk membandingkan mereka." tulis staf Kantor Perdana Menteri Israel.

Sekadar informasi, pertemuan Knesset selalu diadakan menjelang Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan.

Kasus wanita dibunuh oleh pasangan di Israel hingga saat ini telah mencatat jumlah yang cukup tinggi.

Tahun 2018 lalu, ada 25 orang wanita dibunuh oleh orang yang mereka kenal.

[Gambas:Video News]

(nap/syf)