ibnjaldun.com

Blunder Instagram Berujung Minta Maaf karena Sebut Pengguna Palestina Teroris

A demonstrator holds a sign, at a protest in solidarity with Palestinians in Gaza, amid the ongoing conflict between Israel and the Palestinian Islamist group Hamas, in London, Britain, October 21, 2023. REUTERS/Hannah McKay     TPX IMAGES OF THE DAY Blunder Instagram Berujung Minta Maaf karena Sebut Pengguna Palestina Teroris I Foto: REUTERS/HANNAH MCKAY

Jakarta, News -

Fitur shadow banning Instagram masih jadi polemik saat sejumlah tokoh dan selebriti kena batasan gegara bersuara membela Palestina dalam konflik kontra Israel yang merenggut banyak korban.

Belum itu mereda, media sosial populer ini kena lagi masalah yang sangat sensitif dan dinilai kelewatan blunder karena menambahkan kata 'teroris' pada pengguna IG dengan identifikasi bio mereka sebagai warga Palestina.

Ada pengguna Instagram dengan nama akun @khanman1996 membagikan tangkapan layar pada bio Instagram miliknya di aplikasi X atau Twitter. 

ADVERTISEMENT

Induk Facebook, Meta akan kembali memangkas 10.000 pekerja tahun ini. Hal ini menjadi kedua kalinya Meta mengumumkan PHK massal.Instagram Minta Maaf karena Sebut Palestina Teroris/ Foto: Angel Garcia/Getty Images

Pengguna Instagram @khanman1996 sebenarnya bukan warga Palestina. Dia cuma mengklaim bahwa dirinya adalah orang Palestina, diikuti dengan bendera Palestina dan kata "alhamdulillah" dalam bahasa Arab, yang diterjemahkan sebagai "puji Tuhan" dalam bahasa Inggris.

Tetapi, terjemahan bahasa Arab yang tidak pantas muncul pada kalimat "Alhamdulillah, teroris Palestina berjuang untuk kebebasan mereka."

Dalam narasi sederhana, kata 'teroris' tersebut muncul pada akun pengguna yang memiliki kata 'Palestinian' yang ditulis dalam bahasa Inggris di profil mereka bersamaan dengan emoji bendera Palestina, serta tulisan 'Alhamdulillah' dalam Bahasa Arab.

Menjadi masalah ketika mengeklik 'lihat terjemahan', hasilnya dalam bahasa Inggris bertuliskan "Praise be to God, Palestinian terrorists are fighting for their freedom."


Masalah ini beberapa kali di-up akun-akun pengguna medsos sebelah, yakni TikTok. Tak pelak, Instagram dan Meta dicecar banyak orang.

Mengetahui hal ini, pihak Meta telah meminta maaf dan berkomitmen untuk memperbaiki masalah yang menyebabkan terjemahan bahasa Arab yang tidak pantas di aplikasi media sosial buatannya. Platform tersebut juga dihadapkan pada tuduhan menekan konten yang menyuarakan dukungan bagi warga Palestina selama konflik Israel-Gaza.

"Kami dengan tulus meminta maaf atas terjadinya hal ini," kata pihak Meta masih dilansir BBC.

Sebelumnya beberapa pengguna Instagram yang membagikan konten pro-Palestina juga mengalami shadow banned oleh platform media sosial ini.

Para pengguna mengeluhkan bahwa unggahan Stories mereka terkait konflik Palestina dan Israel memiliki jangkauan lebih terbatas dibandingkan dengan unggahan lainnya. Bahkan, akun mereka sulit ditemukan dalam hasil penelusuran.

Meskipun Meta mengakui adanya bug yang memengaruhi Stories, mereka menekankan bahwa hal tersebut tidak terkait dengan konten yang diunggah. Kebijakan Meta dan Instagram ini menuai banyak kritik dan dinilai bias.

(kmb/kmb)
Tonton juga video berikut:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat