ibnjaldun.com

Penampakan Rumah Pegi Setiawan Dipenuhi Kuli Bangunan yang Protes soal 'Tumbal'

Pegi Penampakan Rumah Pegi Setiawan Dipenuhi Kuli Bangunan yang Protes soal 'Tumbal' / Foto: Istimewa

Jakarta, News -

Penangkapan sosok Pegi Setiawan alias Perong terkait kasus pembunuhan terhadap mendiang Vina Cirebon malah jadi bola liar di tengah masyarakat.

Pasalnya, publik kini dibuat bimbang lantaran beredar kabar bahwa Pegi Setiawan alias Perong merupakan korban salah tangkap kepolisian di kasus tersebut.

Bahkan, kini muncul banyak pihak yang berusaha membela Pegi Setiawan agar tidak menjadi tumbal kepolisian di kasus pembunuhan Vina Cirebon.

ADVERTISEMENT

Salah satu yang menjadi sorotan adalah pengakuan salah seorang rekan Pegi ketika menjadi kuli bangunan di Bandung pada 8 tahun silam.

Tak hanya satu, kini rekan-rekan Pegi Setiawan sesama kuli bangunan beramai-ramai menyampaikan suara pembelaan terhadap sahabat mereka tersebut.

Para rekan sesama kuli bangunan itu melakukan demonstrasi di kediaman orang tua Pegi Setiawan. Mereka tidak terima karena Pegi Setiawan dijadikan kambing hitam kepolisian terkait kasus pembunuhan Vina Cirebon.

"Kami dari kuli bangunan Cirebon Jabar (Jawa Barat) tidak terima teman kami dituduh habis-habisan sebagai kambing hitam," tulis keterangan dari unggahan akun Instagram yang dilansir pada Selasa (28/5).

"Siap-siap saja Polda Jabar, kami yang turun tangan dengan kasus ini," sambung keterangan itu.


[Gambas:Instagram]



Sebelumnya, Kartini ibunda Pegi Setiawan sempat mengungkapkan pengakuan sang anak soal menjadi tumbal kasus Vina.

Kartini bahkan berujar bahwa Pegi mengaku sama sekali tidak mengenal Vina maupun Eky.

"Gi, apakah kamu pernah melakukan hal sekeji itu? Apa kamu kenal sama Eky dan Vina? Anak saya jawab 'Demi Allah, Demi Rasulullah Mak, saya tidak kenal sama yang namanya Eky dan Vina. Terus saya tidak melakukan hal sekeji itu'," ungkap Kartini ibunda Pegi Setiawan alias Perong.

Selain itu, Kartini juga mengungkapkan bagaimana pesan Pegi soal dirinya yang siap mati syahid bila menjadi tumbal dalam kasus tersebut.

"Anak saya juga berpesan 'Mak jika nanti malam mama pulang, kalau saya tidak ada umur, saya minta maaf. Saya rela dan ikhlas Mak, jadi tumbal anak orang yang berpangkat. Saya nggak papa mati syahid. Saya nanggung dosa orang yang punya, saya orang nggak punya, nggak papa. Kalau itu semua tuduhan dijatuhkan kepada saya'. Anak saya berpesan begitu," tutup Kartini.

(ikh/fik)
Tonton juga video berikut:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat