ibnjaldun.com

Kopi Dicampur Sianida, Begini Kronologi 6 Turis Tewas di Hotel Thailand

Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line Kopi Dicampur Sianida, Begini Kronologi 6 Turis Tewas di Hotel Thailand (Foto: Ilustrasi/Thinkstock)

Jakarta, News -

Kepolisian Thailand mendalami motif kematian enam warga negara asing (WNA) di Hotel Grand Hyatt Bangkok Erawan, Selasa (16/7). Polisi menyatakan salah satu korban tewas merupakan dalang dalam aksi pembunuhan tersebut.

Departemen Kedokteran Forensik di Universitas Chulalongkorn, Profesor Kornkiat Vongpaisarnsin, mengungkap bahwa para korban meninggal dunia setelah meminum teh yang dicampur sianida. Ini sesuai dengan temuan polisi yang menyelidiki gelas teh yang diminum oleh para korban.

"Bibir dan kuku para korban berubah warna menjadi ungu tua yang menandakan kekurangan oksigen, sementara organ dalam mereka berubah menjadi merah darah yang merupakan tanda lain keracunan sianida," katanya dilansir dari BBC News.

ADVERTISEMENT

Dokter Chanchai Sittipunt, dekan Fakultas Kedokteran Chulalongkorn, mengatakan mereka masih perlu mengetahui berapa banyak sianida dalam darah yang akhirnya menyebabkan keenam orang itu tewas.

"Tetapi dari apa yang kami deteksi dari observasi, dari pemeriksaan organ dalam, dari ditemukannya sianida dalam darah saat tes skrining, tidak ada penyebab lain yang menjadi faktor penyebab kematian mereka, kecuali sianida," ujarnya.

Penyelidik forensik sebelumnya menemukan jejak sianida pada cangkir teh yang digunakan oleh para korban. Dari identitas, semuanya berasal dari Vietnam, dan dua orang memiliki kewarganegaraan ganda dengan Amerika Serikat (AS).

Polisi menduga salah satu korban tewas adalah dalang di balik keracunan tersebut dan terdorong melakukan hal itu karena utang. Namun, belum jelas siapa dari keenam orang tersebut yang menjadi pelaku.

Berita mengenai kematian tersebut, yang awalnya dilaporkan oleh beberapa media Thailand sebagai penembakan, bisa menjadi kemunduran bagi Thailand karena negara tersebut sangat bergantung pada sektor pariwisata yang penting untuk menghidupkan kembali perekonomian yang telah terpuruk sejak pandemi ini.


Thailand memperkirakan kedatangan 35 juta wisatawan asing tahun ini, naik dari 28 juta wisatawan asing pada tahun lalu yang menghabiskan 1,2 triliun baht.

Perdana Menteri Srettha Thavisin pada hari Selasa mendesak penyelidikan cepat terhadap masalah ini untuk membatasi dampaknya terhadap sektor perjalanan Thailand.

(yoa/and)
Tonton juga video berikut:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat