ibnjaldun.com

Ada Ancaman Bom di Sejumlah TPS Pilpres AS, FBI: Sebagian Besar dari Domain Rusia

ilustrasi ancaman bom di gedung Ada Ancaman Bom di Sejumlah TPS Pilpres AS, FBI: Sebagian Besar dari Domain Rusia (Foto: Ilustrasi ancaman bom/Fuad Hasim)

Jakarta, News -

Beberapa tempat pemungutan suara (TPS) pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024 menerima ancaman bom. Dua TPS di negara bagian Pennsylvania bahkan sempat dievakuasi usai menerima ancaman bom.

Menurut laporan CNN, TPS di Pennsylvania buka hingga pukul 22.00 waktu setempat untuk mengakomodasi pemilih yang sebelumnya dievakuasi.

Biro Investigasi Federal atau FBI kemudian merilis pernyataan sebagai respons atas banyaknya ancaman bom selama Pilpres AS 2024.

ADVERTISEMENT

FBI menemukan sejumlah ancaman bom berasal dari Rusia. Namun, FBI memastikan ancaman-ancaman tersebut adalah palsu.

"FBI menyadari adanya ancaman bom terhadap lokasi-lokasi pemungutan suara di beberapa negara bagian, yang sebagian besar tampaknya berasal dari domain email Rusia," bunyi pernyataan FBI, dikutip dari laman resminya.

"Sejauh ini, tidak ada satupun ancaman yang terbukti kredibel," tegasnya.

FBI memastikan keamanan Pilpres 2024 dengan terus bekerja sama dengan penegak hukum negara-negara bagian. Mereka juga terus waspada terhadap kemungkinan munculnya ancaman-ancaman yang membahayakan pemilu di AS.

"Integritas pemilu adalah salah satu prioritas tertinggi FBI. Kami akan terus bekerja sama dengan mitra penegak hukum negara bagian dan lokal kami untuk menanggapi setiap ancaman terhadap pemilu kami, serta untuk melindungi komunitas kami saat warga Amerika menggunakan hak pilih mereka," tutupnya.


Sementara itu, pihak Rusia telah memberikan respons terhadap laporan FBI. Mereka membantah telah terlibat dalam ancaman bom yang diterima sejumlah TPS Pilpres Amerika 2024.

"Kami ingin menekankan bahwa Rusia tidak pernah ikut campur dan tidak akan mencampuri urusan dalam negeri negara lain, termasuk Amerika Serikat. Seperti yang telah berulang kali ditegaskan oleh Presiden Vladimir Putin, kami menghormati keinginan rakyat Amerika," bunyi pernyataan Kedutaan Besar Rusia untuk Amerika Serikat.

(KHS/fik)
Tonton juga video berikut:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat