ibnjaldun.com

Kisah Bunyi Seruan Azan Pernah Diubah pada Zaman Nabi dalam Hadis

Ilustrasi masjid Kisah Bunyi Seruan Azan Pernah Diubah pada Zaman Nabi dalam Hadis / Foto: iStockphoto

Jakarta, News -

Dalam Islam, azan adalah panggilan untuk melaksanakan salat. Namun, seruan azan rupanya pernah diubah pada zaman Rasulullah SAW.

Dilansir dari buku Shalatul Mu'min (Buku Induk Shalat) karya Kasimun, Rasulullah SAW melarang keras untuk mengubah lafaz azan.

Hal itu juga didasarkan pada hadis berikut, di mana Rasulullah bersabda. Dikisahkan, pada zaman Rasulullah SAW, hujan besar turun disertai petir sehingga membuat jalanan berlumpur.

ADVERTISEMENT

Hal tersebut membuat umat Muslim kesulitan untuk melaksanakan salat berjamaah di masjid. Kondisi itu dianggap membahayakan hingga akhirnya lafaz azan pun diubah.

Lafaz azan berupa ajakan untuk salat di masjid diganti menjadi ajakan menunaikan salat di rumah.

Kisah di atas pernah dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Al-Harith.

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ، عَنْ أَيُّوبَ، وَعَبْدِ الْحَمِيدِ، صَاحِبِ الزِّيَادِيِّ وَعَاصِمٍ الأَحْوَلِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ قَالَ خَطَبَنَا ابْنُ عَبَّاسٍ فِي يَوْمٍ رَدْغٍ، فَلَمَّا بَلَغَ الْمُؤَذِّنُ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ‏.‏ فَأَمَرَهُ أَنْ يُنَادِيَ الصَّلاَةُ فِي الرِّحَالِ‏.‏ فَنَظَرَ الْقَوْمُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ فَقَالَ فَعَلَ هَذَا مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْهُ وَإِنَّهَا عَزْمَةٌ‏.‏

Artinya: Seperti dinarasikan Abdullah bin Al-Harith: "Hari itu sedang hujan dan berlumpur saat Ibnu Abbas hendak salat bersama kami. Ketika muazin yang mengumandangkan adzan berkata hayya 'alas shalah, Ibnu Abbas mengatakan untuk mengubahnya menjadi as shalaatu fir rihaal (salatlah di rumah masing-masing). Orang-orang saling melihat dengan wajah kaget. Ibn berkata, hal ini pernah dilakukan di masa orang yang lebih baik dibanding dirinya (merujuk pada masa Rasulullah SAW) dan ini terbukti." (HR Bukhari).


Ada juga riwayat serupa yang menerangkan perubahan lafaz azan, yang berisi imbauan agar umat Muslim menjalankan salat di rumah.

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، قَالَ أَخْبَرَنَا يَحْيَى، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، قَالَ حَدَّثَنِي نَافِعٌ، قَالَ أَذَّنَ ابْنُ عُمَرَ فِي لَيْلَةٍ بَارِدَةٍ بِضَجْنَانَ ثُمَّ قَالَ صَلُّوا فِي رِحَالِكُمْ، فَأَخْبَرَنَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَأْمُرُ مُؤَذِّنًا يُؤَذِّنُ، ثُمَّ يَقُولُ عَلَى إِثْرِهِ، أَلاَ صَلُّوا فِي الرِّحَالِ‏.‏ فِي اللَّيْلَةِ الْبَارِدَةِ أَوِ الْمَطِيرَةِ فِي السَّفَرِ

Artinya: Seperti dinarasikan Nafi: "Di suatu malam yang dingin, Ibnu 'Umar mengumandangkan adzan ketika hendak salat di Dajnan dan mengatakan shalu fi rihaalikum (salatlah di rumahmu). Dia mengatakan, Rasulullah SAW pernah menyuruh muadzin mengumandangkan shalu fi rihaalikum (salatlah di rumahmu) saat adzan di malam yang hujan atau sangat dingin dalam perjalanan." (HR Bukhari)

(kpr/kpr)
Tonton juga video berikut:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat